Text Berjalan

Selamat Datang di SMP Negeri 3 Taliwang - Sumbawa Barat
Jln. Banjar No. 6 Taliwang KSB

Senin, 22 Juli 2013

MACAM-MACAM PENYAKIT TIDAK MENULAR

Macam-macam Penyakit Tidak Menular

Dalam pokok bahasan kali ini saya akan share tentang macam-macam penyakit tidak menular. Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya bahwa dalam dunia kesehatan kita kenal 2 macam penyakit yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular.

Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan ke orang lain. media penularannya dapat melalui udara, kontak body , alat-alat perlengkapan rumah tangga dan ada juga yang ditularkan melalui hubungan seksual.

Penyakit tidak menular adalah penyakit yang tidak dapat ditularkan kepada orang lain. Penyakit tidak menular biasnya terjadi karena faktor keturunan dan gaya hidup yang tidak sehat. Meskipun kita dekat atau kontak body dengan si penderita tetapi kita tidak akan tertular penyakit tersebut. Macam-macan Penyakit tidak menular yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  • Penyakit sistem peredaran darah. 
Peredaran darah pada manusia ialah sistem peredaran darah yang tertutup. Darah mengalir dalam pembuluh-pembuluh itu kecuali ada perdarahan (perdarahan ialah keluarnya darah dari dalam pembuluh-pembuluh darah).

Tekanan darah. 
Penyakit darah tinggi adalah salah satu macam penyakit tidak menular

Karena denyutan-denyutan jantung, maka akan timbul desakan dalam pembuluh-pembuluh nadi (arteri-arteri). Desakan ini dapat diukur dengan alat pengukur tekanan darah. Dalam kondisi normal tekanan darah untuk orang dewasa ialah 120/80 artinya tekanan darah pada waktu jantung berkerut (sistole) ialah 120 mmHg dan pada waktu jantung melemas (distole) ialah 80 mmHg.
Pada umumnya tekanan darah yang diukur ialah dilengan atas lebih sedikit dari 120 mmHg dan kurang sedikit dari 80 mmHg masih dalam batas-batas normal.

Gejala-gejala tekanan darah tinggi
  • Sakit kepala, lebih-lebih pada waktu pagi hati sewaktu bangun tidur. Rasa nyeri yang berpusat di bagian belakang kepala.
  • Seukar memusatkan pikiran, sering lupa
  • Orang yang tadinya tenang/pendiam, menjadi seorang yang pemarah.
  • Sukar tidur.
Pencagahan dan pertolongan sederhana
  • Hindari makanan yang mempunyai kadar tinggi untuk memanaskan badan misalnya daging kambing.
  • Segera periksa ke dokter
 Penyakit Kanker
Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit yang sangat ditakuti saat ini. Kanker sebenarnya bukan penyakit atau rasa sakit. Sebenarnya adalah sebuah nama untuk kelompok besar macam-macam perasaan tidak sehat dengan gejala-gejala yang sama.

 Faktor-faktor yang dapat membantu tumbuhnya kanker (tumor)
  1. Virus-virus tertentu dianggap  sebagai timbulnya kanker
  2. Merokok membantu timbulnya kanker paru-paru dan timbulnya kanker kerongkongan
  3. alkohol dalam jumlah yang besar juga dapat menimbulkan kanker hati
Pemeriksaan
Apabila di tubuh kita terdapat benjolan-benjolan yang dapat dirasakan, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter, siapa tahu hal itu adalah tumor.

Pengobatan
Bermacam-macam kanker dapat kita kenal misalnya kanker otak, kanker hati, kanker payudara, kanker kulit, kanker alat kelamin, kanker paru-paru, dan lain-lain. Cara pengobatan bisa melalui operasi atau non operasi.

Penyakit Diabetus Meletus
Penyakit ini juga merupakan salah satu macam penyakit tidak menular adalah penyakit yang berkaitan dengan kadar gula dalam darah yang tinggi, Sebagai gambaran yang nyata dari seorang penderita diabetes yang tidak terawat, adalah orang tersebut mengeluarkan sejumlah besar urine yang mengandung kadar gula tinggi.

Penyakit Jantung
Macam-macam penyakit tidak menular lainnya adalah penyakit jantung. Kebanyakan orang yang karena perasaanya sendiri mengira bahwa dia menderita penyakit jantung adalah berjantung sehat. Jika orang tersebut diperiksa, mungkin dapat ditemukan jantungnya berdenyut terlalu cepat, terlalu lambat atau kurang teratur.
Sebab-sebab penyakit jantung organik:
  1. Gangguan dalam berlangsungnya pertumbuhan janin dalam kandungan sampai saat bayi dilahirkan, dapat mengakibatkan terjadinya penyakit jantung bawaan (PJB) atau dinamakan kelainan jantung kongenital (KJK)
  2. Demam rematik. Suatu penyakit yang dapat terjadi pada anak-anak pra sekolah yang menderita pada rdang tekak, akibat infeksi dengan kuman streptokoklus hemoletikus, dapat mengakibatkan terjadinya penyakit jantung rematik (PJR)
  3. Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi, dapat mengakibatkan terjadinya penyakit jantung hipertensif (PJH)
Pencegahan:
Menjaga lingkungan hidup yang sehat dan segar
Terpeliharanya kesembangan antara pekerjaan dan istirahat yang cukup
Selalu menerapkan pola hidup sehat dan seimbang

Demikian penjelasan tentang Macam-macam Penyakit Tidak Menular yang bisa saya share semoga bermanfaat bagi pembaca dan sahabat blogger. saya menyadari bahwa masih banyak kekuarangan dalam tulisan ini, untuk itu kritik dan saran silahkan sampaikan lewat klom komentar di bawah, terima kasih.


0 comments

ISTILA DALAM OLAHRAGA

Istilah-istilah Dalam Olahraga (Glosarium)

          Banyak sekali istilah-istilah dalam dunia olahraga yang kadang belum kita mengerti, hal ini akan menghambat belajar teori olahraga. untuk meminimalisir kesulitan tersebut saya berusaha dengan share istilah-istilah dalam olahraga yang sering kita jumpai. Adapun istilah tersebut dapat dilihat di bawah ini:

Aids               : Acquired Immunodeficiency Syndrome adalah penyakit yang meyerang sisitem
                         kekebalan tubuh
Agility           : Kemampuan seseorang untuk bergerak cepat dan dapat merubah arah gerakan atau
                        kondisi tubuh secara berulang-ulang
Back Roll      : sikap menggulingkan tubuh ke belakang dengan posisi badan tetap membulat
Backhand      : cara memukul bola dimana bagian punggung tangan yag memegang raket mengarah
                        ke arah bola yang akan dipukul
Camping       : Kegiatan menginap di alam terbuka dengan menggunakan tenda
Cather           : Pemain penangkap/penjaga belakang dalam permainan sofball/base ball
Dojo              : ruang untuk latihan judo yang dilapisi matras
Fartlek           : sistem latihan daya tahan yang bertujuan membangun, mengembalikan atau
                        memelihara kondisi tubuh
Glove            : Sarung tangan dari kulit digunakan pada pemain penjaga dan pelambung permainan
                        sofball
Handstand     : gerakan berdiri dengan kedua tangan lurus ke atas pada senam lantai
Interval Trainning : sistem latihan yang diselingi dengan masa-masa istirahat
Judogi            : pakaian judo yang berwarna putih terdiri atas bagian baju, celana dan sabuk
Massage         : memijat dengan menggunakan telapak  untuk mengurangi kelelahan
Sifilis              : penyakit kelamin yang disebabkan oleh infeksi bakteri troponema pallidium
speed              : kemampuan menggerakan tubuh dari satu tempat ke tempat lainnya dengan cepat
Throw in        : lemparan ke dalam lapangan dengan dua tangan dalam permainan sepak bola
Track and field : nomor lintasan dan lapangan
Zona defence  : pola bertahan dengan menjaga daerah pertahanan sendiri
Demikian daftar istilah dalam olahraga yang dapat saya sampaian. Meskipun jauh dari lengkap , semoga dapat bermanfaat. jika pembaca mengetahui istilahh lainnya dapat menambahkan pada kolom komentar. Terima kasih

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

Cara Menyusun Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Kenaikan pangkat dan jabatan dalam suatu pekerjaan menjadi dambaan semua orang, tidak terkecuali guru. Peraturan Menteri Negara Pendayaguanaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi nomor 16 Tahun 2009 tentang jabatan fungsional guru dan angka kreditnya, memuat perubahan yang mendasar berkaitan dengan tata cara penilaian angka kredit guru. sebelum Permen no 16 tahun 2009 ini berlaku seorang guru dapat mengajukan penilaian angka kredit dalam waktu minimal empat semester atau dua tahun sekali dan syarat-syarat yang relatif gampang, tetapi setelah berlakunya Peraturan tersebut di atas banyak kalangan yang mengatakan sangat berat untuk melakukan pengajuan penilaian angka kredit dan kenaikan pangkat bagi guru, hal ini didasarkan pada ketentuan yang mensyaratkan adanya karya tulis ilmiah, baik yang berupa makalah maupun penelitian tindakan kelas (PTK).

Guru sebagai pendidik di sekolah mempunyai tugas pokok yang berat seperti mendidik, melatih, mengajar sekaligus melakukan perencanaannya. Sekarang harus ditambah dengan melakukan penelitia tindakan kelas ini menjadikan tugas guru semakin berat, namun apapun tugas yang diembang seorang guru harus siap menghadapi dan melaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Pada posting kali ini penulis mencoba menshare cara menyusun penelitian tindakan kelas (PTK). penulisan ini tidak bermaksud menggurui rekan-rekan guru tetapi semata-mata ingin berbagi pengalaman tentang cara menyusun penelitian tindakan kelas (PTK. Bagi rekan guru yang sudah mahir menulis penelitian tindakan kelas penulis mohon kritik, dan saran yang membangun, dan bagi rekan-rekan yang masih bingung menyusun penulisan penelitian tindakan kelas (PTK) mari kita sama-sama belajar agar tugas dan kewajiban yang kita embang tidak menjadi beban. Okey sudah terlalu banyak yang penulis omongkan, jadi langsung saja kita ke permasalahan yaitu bagaimana cara menyusun penelitian tinadkan kelas (PTK)?  

Lankah-langkah Menyusun Penelitian Tindakan Kelas:

Langkah pertama adalah membuat judul. Judul dalam penelitian tindakan kelas sekurang-kurangnya memuat dua variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). variabel bebas biasanya berupa cara, metode, media/alat bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran yang berdampak bagi peningkatan hasil. Variabel terikat berupa kompetensi dasar, subkompetensi dasar dari mata pelajaran yang akan diteliti dan ditingkatkan hasilnya. Setelah membuat judul dilanjutkan dengan menulis bab 1. Penulisa bab 1 harus berdasarkan urutan yang benar dan sistematik seperti di bawah ini:  

A. Latar Belakang

Dalam menulis latar belakang sekurang-kurangnya terdiri dari:
- Menulis pembelajaran yang ideal
- Menulis kenyataan yang ada (kondisi awal)
- Kenyataan yang ditulis perlu didukung oleh fakta/data
- Masalah pokok: mengandung kondisi awal dari subyek yang diteliti
- Masalah lain: mengandung kondisi awal dari peneliti
- Solusi pemecahan/penyelesaian dan langkah-langkahnya (secara garis besar)  

B. Identifikasi Masalah

Mengidentifikasikan masalah-masalah yang timbul dalam pembelajaran, yang menyebabkan kualitas, prestasi, maupun hasil belajar masih rendah. Faktor-faktor yang menjadikan kualitas dan hasil belajar rendah bisa dilihat dari siswa, metode belajar, model belajar, atau juga dari guru sendiri. Setelah tahu faktor penyebab selanjutkan mencari cara untuk mengatasinya. Lebih jelasnya dalam mengidentifikasikan masalah dapat disusun sebagai berikut:
- mengapa variabel terikat (Y) rendah?
- mengapa variabel terikat (Y) perlu ditingkatkan?
 - faktor-faktor apa yang menyebabkan Y rendah?
- bagaimana caranya agar Y meningkat?
- apa yang harus dilakukan guru agar Y dapat meningkat dan seterusnya.  

C. Pembatasan Masalah

Langkah awal untuk pembatasan masalah dengan melihat identifikasi masalah kemudian mencari masalah yang paling penting dan urgen untuk diselesaikan. pembatasan masalah bertujuan agar penelitian lebih terfokus. Pembatasan masalah bisa dimulai dengan membatasi atau menjelaskan variabel terikat misalnya: materi apa, siswa mana, kelaas berapa, semester kapan, tahun kapan, d an seterusnya. dilanjutkna dengan membatasi atau menjelaskan variabel bebas seperti: metode apa, alat peraga apa, kapan tindakan itu dilakukan.  

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah memuat hal-hal sebagai berikut:
- dikebangkan dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah
- umumnya berbentuk kalimat tanya
- kalimat tanya pada rumusan maslah lebih terinci karena telaj melalui identifikasi masalah dan pembatasan masalah.
 - kalimat tanya yang diajukan mengacu ke variabel pada maslah pokok (Y) dan variabel pada masalah lain (X) - kalimat tanya pada rumusan masalah harus dijawab
- sebagia dasar untuk penentuan teori yang akan digunakan
- sebagia arah dalam menentukan judul penenlitain
- sebagia arah dalam menentukan metode penelitian
- sebagai arah dalam menentkan jenis penelitian.
Contoh:
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah tersebut di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: - Apakah melalui X dapat meningkatkan Y bagi...?  

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dibagi menjadi 2 yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
- tujuan umum untuk meningkatkan Y secara umum (belum menyebutkan kelas berapa dan waktunya)
- tujuan khusus. sudah menyebut secara rinci: siswa, kelas, sekolah, dan tahun.  

F. Manfaat Penelitian

 Manfaat penelitian juga terdiri dari 2 yaitu:
- manfaat teoritis, untuk mendapatkan pengetahuan atau teori baru dan sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya.
- manfaat praktis, bagi siswa, bagi guru,bagi sekolah dan seterusnya.
 Sekian dulu cara menyusun penelitian tindakan kelas (PTK) yang bisa penulis sampaikan untuk BAB II dan selanjutnya Insya Allah akan dishare lain waktu. semoga tulisan ini bisa bermanfaat. Jika ada kritik, dan saran silahkan tulis pada kolom komentar di bawah ini. Terima kasih

Sumber: In House Traning Bimbingan dan Penyusunan Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 2 Tarub tanggal 3 Januari 2013

SEJARAH RENANG DUNIA DAN INDONESIA

Sejarah Renang Dunia Dan di Indonesia

Sejarah Renang Dunia
Renang sudah dilakukan sejak adanya manusia itu sendiri. Sejarah renang dapat di temukan diberbagai belahan dunia. di Yunani renang merupakan salah satu pokok terpenting dalam pendidikan keseluruhan. Bangsa romawi menganggap bahwa renang merupakan suatu faktor penting dalam pendidikan keprajuritan. 
Pada tahun 1800 di Jerman dan Australia dibuat kolam renang yang pertama kalinya sebagai tempat latihan renang para prajurit dan mulai saat itu renang dimasukan sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah-sekolah ketentaraan. 
Gaya renang yang pertama kali di temukan adalah daya meniru anjing yang menyeberang sungai maka gaya tersebut di namakan "dog style" atau gaya anjing, sedangkan gaya berikutnya adalah gaya yang menggunakan kaki seperti menggunting dan gerakan tangan keluar dari permukaan air gaya tersebut dikenal dengan nama gaya bebas yang pertama kali memperkenalkan adalah seorang perenang Inggris bernama Trudgeon.
Inggris merupakan negara pertama yang mempunyai banyak kolam renang dan ada sekitar 300 perkumpulan renang sehingga olahraga renang dapat dikatakan berasal dari negara Inggris dan perenang yang terkenal pada waktu itu yaitu Frederik Cavell, yang juga penemu gaya dengan gerakan seperti harimau merangkak kemudian gaya tersebut dikenal dengan nama gaya Crawl yang berarti gaya merangkak.
Pada tahun 1908 saat berlangsungnya olympiade di London terbentuklah badan perseriktan renang international yang diberi nama Federation Internationale de Nation Amateur disingkat FINA. Mulai saat itulah olahraga renang berkembang sangat pesat dan selalu dilombakan pada Olympiade-olympiade dunia.
Sejarah Renang di Indonesia 
Pada zaman kerajaan Majaphit orang sudah berani menyeberani sungai dan mengarungi lautan dengan rakit dan perahu, pada waktu itu renang dilakukan untuk keperluan berperang, sebagai bajak laut, atau untuk keperluan menangkap ikan. prajurit Majapahit dengan armada perangnya berani mengarungi lautan untuk menambah daerah kekuasaan ke berbagai pulai di Nusantara. Tanpa kemampuan berenang yang baik hal ini mustahil dilakukan, demikian juga dengan kisah Sultan Hadiwijaya yang sebelumnya dikenal dengan nama Jaka Tingkir pada waktu itu melakukan perjalanan mengarungi sungai-sungai besar menggunakan rakit. Demikian juga pada situs-situs sejarah seperti Candi banyak ditemaukan kolam-kolam renang yang digunakan untuk mandi para Raja-raja jaman itu sebagai bukti bahwa renang telah dilakukan oleh para raja dan bangsawan di tanah air walaupun belum diketahui bagaimana gayanya.
Pada jaman penjajahan orang-orang Belanda banyak mendirikan kolam renang di Indonesia. Kolam-kolam  renang itu dibuat di kota-kota besar tempat orang-orang kulit putih banyak menetap. Kolam renang yang pertama kali di dirikan di Indonesia ialah kolam renang Ciampelas dikota Bandung pada tahun 1904. Kemudian berturut-turut menyusul kolam renang Cikini di Jakarta, kolam renang Brantas di Surabaya. Pada tahun 1930 dibuat kolam renang di Manggarai (Jakarta), Tegalsari di Surabaya, Kolam renang di Cirebon dan Semarang.
Pada tanggal 24 Maret 1951 berdiri Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia yang disingkat PBSI dengan ketuanya dr. Poerwosoedarmo. Baru pada tahun 1951 PBSI dierima menjadi anggota FINA dan Internationale Olympic Comittee (IOC).
Olahraga renang di Indonesia sudah diperlombakan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke 1 di Surakarta tahun 1948 dengan gaya-gaya renang modern yaitu gaya dada, gaya bebas, dan gaya punggung.
Pada penyelenggaraan PON ke IV di Makasar tahun 1957 Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia (PBSI) diubah namanya menjadi Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) dan pada waktu itu pertama kalinya gaya kupu-kupu dipertandingkan.
Demikian sekilas tentang sejarah reang dunia dan di Indonesia semoga bermanfaat bagi sobat blogger dan para siswa yang ingin mengetahui tentang sejarah renang. Jika ada kekeliruan silahkan konfirmasi dan tinggalkan pesan pada kolom komentar di bawah ini.
Sumber Pustaka:

TEKNIK LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK (ORTODOCK)

Teknik Lompat jauh Gaya Jongkok (Ortodock)

Pengertian Lompat
Lompat jauh adalah gerakan berpindah tempat dari satu titik (tempat) ke tempat lainnya dengan cara menolakan satu kaki ke atas depan sejauh-jauhnya. Mengapa tolakan dilakukan dengan satu kaki? jawabnya adalah inilah yang membedakan antara lompat dengan loncat, dimana kalau loncat emnggunakan tumpuan dua kaki secara bersamaan, contohnya loncat indah (olahraga aquatik) dan loncat harimau (tiger sprong) pada olahraga senam lantai.

Tujuan lompat jauh adalah melakukan lompatan sejauh maungkin dengan teknik yang benar.

Gaya dalam lompat jauh adalah bentuk tubuh atau badan saat melayang di udara. Pada lompat jauh ada beberapa macam gaya yaitu: gaya jongkok (ortdock), gaya menggantung (shepperhang), dan gaya berjalan di udara ( walking in the air). Namun pada posting kali ini saya hanya akan membahas satu gaya yaitu gaya jongkok (ortodock). untuk gaya yang lain silahkan cari di blog ini karena sudah saya share beberapa waktu yang lalu.

Pengertian Lompat Jauh Gaya Jongkok (ortodock) 
Gaya jongkok merupakan gaya tertua dalam lonpat jauh, gaya jongkok paling mudah dilakukan karena pelompat hanya melakukan gerakan menekuk kedua kaki saat melayang di udara (seperti gerakan Jongkok) jadi Lompat jauh gaya jongkok adalah gerakan lompat jauh dimana badan atau tubuh seperti jongkok di udara. gampang kan?

Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok (ortodock)
Teknik lompat jauh pada dasarnya dibagi menjadi empat bagian yaitu: Awalan, tumpuan atau tolakan, saat melayang di udara, dan mendarat pada bak lompat. Untuk lebih jelasnya mari kita pelajari teknik lompat jauh gaya jongkok berikut ini.

Awalan
Lompat jauh diawali dengan gerakan lari secepat-cepatnya pada lintasan awalan lompat, dengan jarak antara 35-45 meter. Lari awalan dilakukan dengan kecepatan tinggi sampai pada balok atau papan tumpuan tanpa merubah langkah kaki. Gerakan awalan ini sangat menentukan daya dorong tubuh ke depan karena semakin cepat melakukan lari awalan semakin tinggi atau besar tenaga inersia yang dihasilkan untuk membawa tubuh ke depan, sehingga hasil lompatanpun akan semakin jauh.


Tolakan atau Tumpuan
Tolakan atau tumpuan dalam lompat jauh adalah gerakan menolak menggunakan satu kaki ke arah atas depan yang dilakukan pas di atas balok atau papan tumpuan lompat jauh. Kenapa dilakukan dengan satu kaki? Jawabannya inilah yang membedakan antara lompat dan loncat, kalau lompat dilakukan dengan satu kaki tapi kalau loncat dilakukan dengan tumpuan dua kaki secara bersamaan contohnya loncat indah (olahraga aquatik) dan loncat harimau (tiger sprong) pada olahraga senam lantai (hehehe sekedar info). Tolakan yang benar dan maksimal akan menjadi faktor yang mendukung keberhasilan lompatan karena semakin tinggi tubuh melayang di udara maka akan semain lama mendarat dan di tambah dengan daya dorong ke depan dari lari awalan, akan terjadi perpaduan dorongan ke atas dan dorongan ke depan sehingga tubuh akan semakin lama melayang di udara pada akhirnya hasil lompatan akan semakin jauh.
Cara melakukan tolakan yang benar adalah menggunakan kaki terkuat, boleh kaki kanan atau kaki kiri yang terpenting tolakan dilakukan pas di atas papan tolak. Tolakan sekuat-kuatnya ke arah atas dengan kecondongan badan 40-50 derajat.

Melayang di Udara
Gerakan saat melayang di udara pada lompat jauh gaya jongkok dimulai setelah melakukan tolakan maka segera menekuk kedua kaki secara bersamaan. gerakan ini akan tampak seperti melakukan jongkok di udara dengan ke dua tangan lurus ke depan.

Mendarat 
Gerakan mendarat dilakukan dengan meluruskan kedua kedua kaki ke depan tetapi tetap mempertahankan kecondongan badan. Mendarat menggunakan dua kaki bersamaan dimulai dengan ujung kaki dan dilanjutkan gerakan ngeper agar tidak terjadi cidera pada otot atau persendian kaki. Gerakan mendarat di akhiri dengan melangkahkan kaki ke depan keluar dari bak lompatan.

PERATURAN DAN PERWASITAN PERMAINAN FUTSAL

Peraturan Dan Perwasitan Permainan Futsal

Tim Futsal SMPN 2 Tarub


Pada posting terdahulu yang berjudul Definisi, cara bermain dan peraturan permainan futsal telah dibahas hal-hal yang berkaitan dengan permainan futsal tetapi belum semua peraturan saya share karena keterbatasan waktu. Nah... sesuai dengan janji saya pada posting kali ini akan kita bahas secara detail mengenai peraturan dan perwasitan permainan futsal.
Langsung saja kita mulai, 
Ada beberapa macam peraturan-peraturan dalam permainan futsal yaitu:
Peraturan 1   
Lapangan 
Lapangan harus berbentuk bujur sangkar. Garis samping pembatas lapangan harus lebih panjang. Unuk ukuran lapangan.
- Panjang minimal 25 meter, dan maksimal 42 meter.
- Lebar minimal 15 meter, dan maksimal 25 meter.
Ukuran lapangan untuk pertandingan internasional
- Panjang minimal 38 meter, maksimal 42 meter
- Lebar minimal 18 meter, maksimal 22 meter
Tanda Lapangan
Lapangan ditandai dengan garis. Garis tersebut termasuk garis pembatas lapangan. garis yang lebih panjang disebut garis samping (touched line) dan yang lebih pendek desebut garis gawang (goal line). Lebar garis pembatas 8 centimeter.
Lapangan dibagi menjadi dua dan diberi garis tengah. Sedangka titik tengah pada garis setengah lapangan dan lingkaran pada titik tengah dibuat dengan radius 3 meter.
Daerah Pinalti
Daerah pinalti ditandai pada masing-masing ujung lapangan sebagai berikut:
Seperempat lingkaran, dengan radius 6 meter, ditarik sebagai pusat di luar dari masing-masing tiang gawang. Seperempat lingkaran digambarkan pada sudut kanan hingga garis gawang dari luar tiang gawang. Bagian dari masing-masing seperempat lingkaran dihubungkan dengan garis sepanjang 3,16 meter berbentuk paralel/sejajar dengan garis gawang antara kedua tiang gawang tersebut.
Titik Pinalti 
Titik pinalti pertama digambarkan 6 meter dari titik tengah antara kedua tiang gawang dengan jarak yang sama.
Titik Pinalti kedua digambarkan di lapangan 10 meter dari titik tengah antara kedua tiang gawang dengan jarak yang sama.
Tendangan Sudut
Seperempat lingkaran dengan radius 25 centimeter ditarik di dalam lapangan dari setiap sudut.
Daerah Pergantian Pemain
Daerah pergantian pemaian terletak pada samping lapangan dengan tempat duduk pemaina cadangan dengan panjang 5 meter. Daerah bebas berjarak 5 meter dari garis tengah dan garis samping. Daerah bebas ini secara langsung di depan pencatat aktu dan harus tetap dalam keadaan kosong dan bebas pandangan.

Gawang
Gawang harus ditempatkan di tengah dari masing-masing garis gawang. Kedua tiang gawang dan palang gawang memiliki lebar dan dalam yang sama yakni 8 centimeter, dan dipasang jaring yang terbuaat dari bahan nilon.
Panjang tiang gawang 3 meter, sedangkan tinggi gawang adalah 2 meter. Gawang boleh dipindahkan tetapi pada saat permainan harus dipasang secara aman selama permainan.
Permukaan Lapangan
Permukaan lapangan harus mulus, rata dan tidak kasar. Disarankan menggunakan kayu atau lantai parkit, atau bahan sejenisnya. Dan yang harus dihindari adalah penggunaan bahan dari beton atau korn blok.
KEPUTUSAN DAN PENEGASAN
Keputusan 1
Jika garis gawang antara 15 hingga 16m, maka radius seperempat lingkaran hanya diukur sebesar 4m. Dalam hal ini, tanda titik pinalti tidak lagi ditempatkan pada garis yang dibatasi daerah pinalti, tetapi berada tetap pada jarak 6m dari titik tengah antara posisi kedua tiang gawang.
Keputusan 2
Penggunaan lapangan yang datar dan berumput alami, atau rumput buatan diperbolehkan hanya untuk pertandingan lokal, tetapi tidak untuk pertandingan-pertandingan yang bersifat Nasional dan Internasional.
Keputusan 3
Tanda/titik dapat digambarkan di luar lapangan, 5 m dari busur pojok pada sudut kanan dan kiri dari garis gawang untuk memastikan bahwa jarak ini dapat diamati apabila tendangan sudut dilakukan. Lebar tanda/titik ini adalah 8 cm.
Keputusan 4
Tempat duduk pemain cadangan, berada dibelakang garis pembatas lapangan tepat disamping daerah bebas yang berada di depan meja pencatat waktu.
=>  Peraturan 2
Bola
Kualitas dan ukuran
Bola harus :
Berbentuk bulat.
Terbuat dari kulit atau bahan lainnya.
Minimum diameter 62 cm dan maximum 64 cm.
Berat bola pada saat pertandingan dimulai minimum 400 gram dan maximum 440 gram.
Tekanannya sama dengan 0,4 – 0,6 atmosfir (400 – 600 g/cm³).
Penggantian Bola Rusak
Jika bola pecah atau rusak dalam suatu pertandingan :
Pertandingan dihentikan sementara.
Pertandingan dimulai kembali dengan menjatuhkan bola pengganti di tempat dimana bola pertama tersebut rusak.
Jika bola pecah atau menjadi rusak ketika bola tidak dalam permainan pada saat permainan dimulai, tendangan gawang, tendangan pojok, tendangan bebas, tendangan pinalti atau tendangan ke dalam :
Pertandingan dimulai kembali sesuai dengan peraturan biasa.
Bola tidak dapat diganti selama pertandingan tanpa ijin dari wasit.
Keputusan 1
Bola dari kulit laken/bulu (felt ball) tidak diperbolehkan.
Keputusan 2
Bola tidak diperbolehkan memantul kurang dari 55 cm dan tidak boleh lebih dari 65 cm pada pantulan pertama ketika dijatuhkan dari ketinggian 2 m. Dalam suatu pertandingan atau kompetisi, hanya bola-bola yang memenuhi persyaratan teknis minimal yang diatur dalam Peraturan No.2 diperbolehkan untuk digunakan.
=>  Peraturan 3
Jumlah pemain
Pemain­­­­
Dalam setiap pertandingan dimainkan oleh dua tim, masing-masing tim terdiri dari lima pemain, salah satu diantaranya adalah penjaga gawang.
Prosedur Pergantian Pemain
Pergantian pemain dapat dilakukan sewaktu-waktu selama pertandingan berlangsung dengan mengikuti peraturan kompetisi resmi yang dikeluarkan oleh FIFA, konfedarasi atau asosiasi.
Jumlah pemain cadangan atau pemain pengganti maximum tujuh orang pemain.
Jumlah pergantian pemain selama pertandingan berlangsung tidak dibatasi. Seorang pemain yang telah diganti dapat masuk kembali kedalam lapangan untuk menggatikan pemain lainnya.
Pergantian pemain dapat dilakukan pada saat bola didalam atau diluar permainan dengan mengikuti persyaratan sebagai berikut:
Pemain yang ingin meninggalkan lapangan harus melakukannya didaerah pergantiannya sendiri.
Pemain yang ingin memasuki lapangan harus melakukannya pada daerah pergantiannya sendiri, tetapi dilakukan setelah pemain yang diganti telah melewati batas lapangan.
Pergantian pemain sangat bergantung kepada kewenangan wasit, apakah dipanggil untuk bermain atau tidak.
Pergantian dianggap sah ketika pemain pengganti telah masuk lapangan, dimana saat itu pemain tersebut telah menjadi pemain aktif dan pemain yang ia gantikan telah keluar dan berhenti menjadi pemain aktif.
Penjaga gawang boleh berganti tempat dengan pemain lainnya.
Pelanggaran Dan Sangsi
Ketika pergantian pemain sedang dilakukan, seorang pemain cadangan masuk lapangan sebelum pemain yang akan digantikannya meninggalkan lapangan secara sempurna maka:
Permainan dihentikan.
Pemain yang diganti diperintahkan untuk meninggalkan lapangan.
Pemain pengganti tersebut diperingatkan dan menunjukkan kartu kuning.
Permainan dimulai kembali dengan melakukan tendangan bebas tidak langsung dilakukan oleh tim lawan dari tempat dimana bola berada ketika permainan dihentikan.
Jika bola didalam daerah pinalti, tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti, dilakukan dari tempat yang terdekat dengan posisi bola ketika permainan dihentikan.
Jika pada saat pergantian pemain dilakukan, pemain pengganti masuk lapangan atau pemain pengganti meninggalkan lapangan dilakukan bukan dari tempat atau daerah pergantian pemain yang telah ditetapkan, maka:
Permainan dihentikan.
Pemain yang melanggar diperingatkan dan menunjukkan kartu kuning.
Permainan dimulai kembali dengan tendangan bebas tidak langsung dilakukan oleh tim lawan dari tempat dimana bola berada ketika permainan dihentikan.
Jika bola didalam daerah pinalti, tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti, dilakukan dari tempat yang terdekat dimana posisi bola berada ketika permainan dihentikan.
Keputusan 1
Pada permulaan permainan, setiap tim harus bermain dengan lima orang pemain.
Keputusan 2
Jika dalam suatu pertandingan yang sedang berjalan pemain dikeluarkan, maka pemain yang tersisa kurang tiga pemain (termasuk penjaga gawang), pertandingan harus dihentikan untuk seterusnya.
Keputusan 3
Ofisial tim boleh berikan instruksi taktik kepada para pemainnya selama pertandingan berlangsung. Tetapi ofisial tim tidak dapat/tidak boleh mencampuri gerakan para pemain dan para wasit, dan harus selalu berlaku dengan yang wajar.
=>  Peraturan 4
Perlengkapan pemain
Keselamatan
Seorang pemain tidak boleh menggunakan peralatan atau memakai apapun yang membahayakan dirinya sendiri atau pemain lainnya, termasuk bentuk perhiasan apapun.
Dasar Perlengkapan
Dasar perlengkapan yang diwajibkan dari seorang pemain adalah:
- Seragam atau kostum.
- Celana pendek – apabila pemain memakai celana dalam stretch pants, warnanya harus sama dengan celana pendek utama.
- Kaos kaki.
- Pengaman kaki (shinguards).
- Sepatu dengan model yang diperkenankan untuk dipakai terbuat dari kain atau kulit lunak atau sepatu gimnastik dengan sol karet atau terbuat dari bahan yang sejenisnya. Penggunaan sepatu adalah wajib.
Seragam Atau Kostum
- Diberi nomor antara 1 – 15 dan harus tampak pada bagian belakang kostum.
- Warna nomor harus berbeda dan lebih kontras dengan warna bajunya.
Untuk pertandingan Internasional, nomornya juga harus tampak pada bagian depan kostum dalam ukuran yang lebih kecil.
Pengaman Kaki (Shinguards).
- Secara keseluruhan pengaman kaki harus ditutup oleh kaos kaki.
- Terbuat dari bahan yang cocok (karet, plastik atau bahan sejenis).
- Harus memberikan tingkat perlindungan yang cukup.
Penjaga Gawang
- Penjaga gawang diperkenankan memakai celana panjang, di bagian luar harus di tutup dengan kaos kaki.
- Setiap penjaga gawang memakai warna yang mudah membedakannya dari pemain lain serta wasit.
- Jika seorang pemain yang berada diluar lapangan ingin mengganti penjaga gawang, baju yang dipakai penjaga gawang pengganti, oleh pemain tersebut harus ditandai pada bagian belakang dengan nomor pemain itu sendiri.
Pelanggaran Dan Sangsi
Untuk setiap pelanggaran dari Peraturan ini :
- Pemain yang melakukan kesalahan akan diperintahkan oleh wasit untuk meninggalkan lapangan, membetulkan perlengkapannya atau melengkapi salah satu perlengkapan yang hilang atau belum dipakai. Pemain tidak boleh kembali ke dalam lapangan tanpa melapor terlebih dahulu kepada salah seorang wasit, yang kemudian memeriksa perlengkapan pemain tersebut. Pemain diperkenankan masuk kembali, ketika bola berada diluar permainan (when the ball is out of play)
Memulai Kembali Pertandingan
Jika Wasit hentikan permainan (sementara) untuk berikan peringatan dan menunjukkan kartu kuning terhadap pemain (yang) melakukan pelanggaran.
- Memulai kembali pertandingan dengan tendangan bebas tidak langsung dilakukan pemain dari tim lawan dari tempat bola berada ketika wasit hentikan permainan
Keputusan
1. Para pemain tidak boleh memperlihatkan kaos dalam yang memuat slogan atau iklan.
Pemain yang melepaskan baju kaos memperlihatkan slogan atau iklan harus diberikan sangsi oleh pengurus bidang kompetisi.
2. Baju kaos harus pakai lengan.
=>  Peraturan 5
Wasit
Wewenang Wasit
Setiap pertandingan dipimpin oleh seorang wasit yang memiliki wewenang penuh untuk memegang teguh Peraturan Permainan sehubungan dengan pertandingan dimana ia telah ditunjuk untuk memimpinnya, terhitung mulai dari saat ia masuk sampai dengan ia meninggalkan lapangan tersebut.
Kekuasaan Dan Tanggung Jawab Wasit
- Memegang teguh Peraturan Permainan.
- Membiarkan permainan terus berlanjut ketika terjadi pelanggaran pada salah satu tim, namun pada saat yang sama tim yang dilanggar mempunyai kesempatan untuk mencetak gol. Tetapi, jika kesempatan tersebut tidak dapat diraihnya, wasit tetap akan memberikan hukuman kepada tim yang membuat pelanggaran sebelumnya.
- Mencatat hasil pertandingan sebagai bahan laporan pertandingan, termasuk memberikan hukuman terhadap para pemain dan/atau ofisial tim pada insiden lainnya yang terjadi sebelum, selama dan seusai pertandingan.
- Bertindak sebagai pencatat waktu jika ofisial/petugas yang ditetapkan, tidak hadir.
- Menghentikan, menunda atau mengakhiri pertandingan untuk setiap pelanggaran peraturan atau yang disebabkan oleh bentuk campur tangan luar.
- Memberikan hukuman terhadap pemain yang salah dan mengeluarkan pemain tersebut.
- Memastikan/menjamin bahwa tidak ada seorang pun yang tidak berkepentingan masuk kedalam lapangan.
- Menghentikan pertandingan jika, menurut pendapatnya, seorang pemain terluka parah dan memastikan bahwa ia dipindahkan dari lapangan.
- Memperkenankan permainan diteruskan hingga bola keluar lapangan permainan jika seorang pemain, menurut pendapatnya, hanya cidera ringan.
- Memastikan bahwa setiap bola yang digunakan memenuhi persyaratan dari Peraturan No.2
Keputusan Wasit
Semua keputusan wasit mengenai fakta yang berhubungan dengan permainan adalah final dan tidak dapat dirubah.
Wasit dan wasit kedua hanya dapat merubah keputusannya, jika menyadari bahwa mereka membuat kesalahan atau jika mereka beranggapan itu perlu dilakukan, asalkan permainan belum dimulai kembali atau pertandingan (belum) diakhiri.
Keputusan 1
Jika wasit dan wasit kedua, secara bersamaan mengeluarkan sinyal pelanggaran secara bersamaan dan terdapat perbedaan keputusan, maka tetap keputusan wasitlah yang dibenarkan.
Keputusan 2
Wasit dan wasit kedua, memiliki hak memperingatkan atau mengeluarkan pemain, tetapi jika terjadi perbedaan diantara mereka, maka tetap keputusan wasitlah yang dibenarkan.
=>  Peraturan 6
Wasit Kedua
Tugas:
Wasit kedua ditunjuk untuk menjalankan sisi lapangan yang berlawanan dari posisi wasit. Ia juga diperkenankan menggunakan peluit. Wasit kedua membantu wasit untuk mengawasi pertandingan sesuai dengan Peraturan Permainan.- Memiliki kekuasaan untuk menghentikan permainan untuk setiap pelanggaran Peraturan.
- Memastikan bahwa pergantian pemain dilakukan dengan baik.Dalam hal ini sering terjadi dimana tindakan yang diambil wasit kedua tidak sesuai dengan yang telah ditentukan, maka wasit dapat membebas tugaskan wasit kedua dari tugas-tugasnya dan mengatur pergantian wasit kedua. Seusai pertandingan melaporkannya kepada pejabat yang berwenang.
Keputusan
Penggunaan wasit kedua diwajibkan pada pertandingan Internasional.
=>  Peraturan 7
Pencatat Waktu dan Wasit Ketiga
Tugas dan Kewajiban
Seorang pencatat waktu (Timekeeper) dan adanya wasit ketiga adalah penunjukan. Mereka duduk disisi luar pada pertengahan lapangan, disisi yang sama dengan daerah pergantian pemain. Seorang pencatat waktu dan wasit ketiga dilengkapi dengan jam/pencatat waktu yang sesuai (chronometer) serta peralatan yang diperlukan lainnya untuk mengakumulasi jumlah pelanggaran yang dilakukan, yang disediakan oleh asosiasi atau klub pemilik lapangan.
Pencatat Waktu (The Time Keeper)
Memastikan bahwa lama waktu disesuaikan dengan ketentuan Peraturan No.8 dengan:
- Menjalankan jam penghitung/pencatat waktu (chronometer) setelah tendangan permulaan (kick-off).
- Menghentikan jam (chronometer) ketika bola tidak dalam permainan.
- Memulai kembali permainan setelah tendangan kedalam, gol (bola masuk gawang), tendangan sudut, tendangan bebas, tendangan dari titik pinalti atau titik pinalti kedua, waktu time-out atau wasit menjatuhkan bola.
- Memeriksa waktu time-out (waktu sela) satu menit.
- Memeriksa tepat dua menit sewaktu menghukum ketika pemain telah dikeluarkan (send off).
- Menunjukkan akhir dari paruh pertama permainan dan akhir dari pertandingan, akhir dari perpanjangan waktu serta akhir dari time out dengan peluit atau bunyi sinyal lainnya berbeda dengan yang digunakan oleh wasit.
- Mencatat seluruh time-out yang tersisa bagi masing-masing tim, memberitahukan wasit dan tim dengan benar serta memberikan ijin untuk time-out ketika diminta oleh pelatih kedua tim (Peraturan No.8)
- Mencatat lima kesalahan pertama yang dilakukan oleh masing-masing tim, yang dicatat oleh wasit dalam setiap babak dalam pertandingan dan memberi sinyal ketika kesalahan kelima sudah dilakukan oleh salah satu tim.
Wasit Ketiga
Wasit ketiga membantu mencatat waktu:
- Mencatat lima kesalahan pertama yang dilakukan oleh masing-masing pemain disetiap babak dicatat oleh para wasit dan memberi sinyal jika kesalahan kelima sudah dilakukan oleh salah satu tim.
- Mencatat penghentian permainan dan alasan-alasannya.
- Mencatat nomor pemain yang mencetak gol.
- Mencatat nama-nama serta nomor pemain yang mendapat peringatan dan dikeluarkan.
- Memberikan/menyediakan informasi yang relevan mengenai permainan.
Dalam kejadian campur tangan yang tidak pantas/diluar batas dilakukan oleh pencatat waktu atau wasit ketiga, maka wasit akan membebas tugaskan mereka, mengatur penggantinya serta melaporkan kepada pihak atau pejabat yang berwenang, seusai pertandingan.
Dalam hal cidera, wasit ketiga dapat mengganti wasit atau wasit kedua.
Keputusan 1
Untuk pertandingan Internasional, diwajibkan untuk menggunakan pencatat waktu dan wasit ketiga.
Keputusan 2
Untuk pertandingan Internasional, jam pencatat waktu (chronometer) yang digunakan harus disesuaikan dengan seluruh fungsi-fungsi yang diperlukan (pencatatan waktu yang tepat, alat untuk mencatat sewaktu menghukum dua menit bagi empat pemain secara serentak/simultaneous), serta memantau pengumpulan kesalahan oleh masing-masing tim selama setiap babak permainan.
=>  Peraturan 8
Lamanya Pertandingan
Periode Permainan
Waktu Untuk Time-Out (waktu sela)
Setiap Tim berhak meminta waktu untuk Time-out selama satu menit disetiap babak, kondisi berikut dapat diberlakukan untuk [/li][/list]mendapatkan Time-out:
- Para pelatih tim diberikan wewenang meminta kepada pencatat waktu untuk time-out selama satu menit.
- Time-out selama satu menit dapat diminta setiap saat, tetapi hanya diperkenankan jika Tim tersebut memegang bola (menguasai bola).
- Pencatat waktu dapat memberikan ijin untuk time-out ketika bola tidak dalam permainan dengan menggunakan peluit atau bunyi sinyal lainnya berbeda dari yang digunakan oleh wasit.
- Ketika time-out diberikan, para pemain harus tetap berada didalam lapangan. Jika selama masa time-out itu mereka ingin menerima instruksi dari ofisial tim, cara ini hanya dapat dilakukan hanya pada garis pembatas lapangan (garis samping) – yang sejajar dengan tempat duduk Tim dan pemain cadangan. Ofisial yang memberikan instruksi tidak boleh memasuki lapangan.
- Tim yang tidak meminta time-out pada babak pertama, pada babak kedua tim tersebut hanya berhak mendapatkan satu kali time-out.
Jarak Waktu Istirahat
Waktu istirahat antar babak tidak boleh lebih dari 15 menit.
Keputusan dan Penugasan
Keputusan 1
Jika Pencatat waktu tidak ada, pelatih minta time-out kepada wasit.
Keputusan 2
Jika peraturan kompetisi menetapkan bahwa perpanjangan waktu dilaksanakan pada akhir dari waktu normal, maka tidak ada time-out selama perpanjangan waktu (extra time) tersebut.
=>  Peraturan 9
Memulai dan Memulai Kembali Permainan
Pendahuluan
Pemilihan tempat diputuskan melalui lemparan koin. Tim yang menang pada lemparan koin memutuskan gawang yang ingin diserang pada babak pertama pertandingan tersebut.
Tim lainnya melakukan tendangan pada babak pertama untuk memulai pertandingan.
Tim yang memenangkan lemparan koin melakukan tendangan pertama untuk mulai pertandingan dibabak kedua.
Pada babak kedua dari pertandingan, Tim-tim berpindah tempat (bench), dan menyerang gawang lawan.
Tendangan Permulaan (Kick-Off)
Kick-off adalah cara untuk memulai permainan:
- Pada permulaan babak pertama pertandingan.
- Setelah gol tercetak/tercipta.
- Pada permulaan babak kedua dari pertandingan.
- Pada permulaan masing-masing periode perpanjangan waktu, jika dilakukan.
- Gol dapat dicetak/tercipta langsung dari kick-off.
Prosedur
- Seluruh pemain berada dalam setengah lapangannya sendiri. Lawan dari tim yang melakukan kick-off paling kurang 3 m dari bola hingga bola sudah dalam permainan.
- Bola ditempatkan dititik tengah lapangan.
- Wasit memberikan isyarat untuk memulai kick-off.
- Pada saat memulai pertandingan kick-off yang sah, apabila bola ditendang dan bergerak kearah depan.
- Penendang tidak boleh menyentuh bola untuk kedua kalinya sampai bola tersebut telah menyentuh/disentuh pemain lainnya.
Setelah salah satu tim mencetak gol, tendangan permulaan dilakukan oleh tim lainnya (tim lawannya)
Pelanggaran Dan Sangsi
- Jika penendang menyentuh bola untuk kedua kalinya sebelum tersentuh/disentuh oleh pemain lainnya, maka tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada Tim lawan, dilakukan dari tempat terjadinya pelanggaran.
- Jika pelanggaran dilakukan oleh pemain didalam daerah pinalti lawan, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti dari tempat terdekat dimana terjadinya pelanggaran tersebut.
- Untuk setiap pelanggaran prosedur kick-off, maka kick-off
Menjatuhkan Bola = Bola Wasit
Menjatuhkan bola adalah cara untuk memulai kembali pertandingan setelah penghentian sementara, menjatuhkan bola merupakan cara untuk melanjutkan pertandingan yang dihentikan bukan karena bola mati. Atau permainan dihentikan bukan karena bola melewati garis samping atau garis gawang atau untuk alasan apapun yang tidak disebutkan dalam peraturan permainan.
Prosedur
Salah seorang Wasit menjatuhkan bola ditempat dimana bola berada ketika permainan dihentikan, kecuali jika dia dalam daerah pinalti, dimana dalam hal ini ia menjatuhkan bola tersebut pada garis daerah pinalti, ditempat terdekat dimana bola berada ketika pertandingan dihentikan. Permainan dimulai kembali atau bola dalam permainan ketika bola sudah menyentuh lapangan.
Pelanggaran Dan Sangsi
Bola dijatuhkan lagi/kembali:
- Jika Bola disentuh oleh pemain sebelum bola tersebut menyentuh permukaan lapangan (tanah).
- Jika bola meninggalkan lapangan setelah kontak dengan tanah, tanpa disentuh oleh pemain.
Ketentuan Khusus
- Tendangan bebas diberikan kepada tim bertahan didalam daerah pinalti sendiri, boleh dilaksanakan dari titik mana saja dalam daerah pinalti.
- Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim penyerang di dalam daerah pinalti tim lawannya, harus dilakukan dari garis daerah pinalti pada titik terdekat dimana pelanggaran dilakukan/terjadi.
- Dropped ball untuk memulai kembali permainan di dalam daerah pinalti, harus dilakukan di atas garis daerah pinalti pada titik terdekat dimana bola berada ketika permainan dihentikan.
=>  Peraturan 10
Bola Di Dalam dan Di Luar Permainan
Bola Diluar Permainan
Bola diluar permainan, jika :
- Bola secara keseluruhan melewati garis gawang, apakah menggelinding atau melayang.
- Permainan telah dihentikan sementara oleh wasit.
- Bola menyentuh langit-langit.
Bola Didalam Permainan
Bola dalam permainan setiap waktu termasuk ketika :
- Bola memantul dari tiang gawang atau memantul palang gawang ke dalam lapangan.
- Bola memantul/menyentuh wasit ketika mereka masih berada didalam lapangan.
Keputusan
Ketika pertandingan sedang dimainkan/berlangsung pada lapangan indoor dan secara tidak sengaja bola menyentuh langit-langit, Permainan akan dilanjutkan kembali dengan tendangan kedalam, diberikan kepada lawan dari tim yang terakhir menyentuh bola. Tendangan kedalam dilakukan dari sebuah titik pada garis terdekat dibawah langit-langit dimana bola menyentuhnya.
=>  Peraturan 11
Cara Mencetak Gol
Gol Masuk Gawang
Kecuali ditentukan lain dari peraturan ini, dapat dikatakan gol ketika keseluruhan bagian dari bola melewati garis gawang antara kedua tiang gawang dan dibawah palang gawang, asalkan bola tersebut tidak dilemparkan, dibawa atau secara sengaja didorong oleh tangan seorang pemain dari tim penyerang, termasuk penjaga gawang.
Tim Pemenang
Tim yang mencetak jumlah gol paling banyak selama pertandingan adalah pemenangnya. Jika kedua tim mencetak gol yang sama atau tidak tercetak/tercipta gol, maka pertandingan dinyatakan imbang atau seri.
Peraturan Dan Pertandingan
Untuk suatu pertandingan yang berakhir seri, peraturan kompetisi boleh menyatakan ketentuan yang menyertakan perpanjangan waktu atau dilakukan tendangan dari titik pinalti untuk menentukan pemenangnya.
=>  Peraturan 12
Kesalahan-Kesalahan dan Kelakukan Jahat
Tendangan Bebas Langsung
Tendangan bebas langsung diberikan kepada tim lawan, jika seorang pemain melakukan salah satu dari enam bentuk pelanggaran dibawah ini, dengan pengamatan wasit dan itu merupakan tindakan yang kurang berhati-hati, kasar atau menggunakan tenaga yang berlebihan :
- Menendang atau mencoba menendang lawan.
- Mengganjal atau mencoba mengganjal lawan.
- Menerjang lawan.
- Mendorong lawan, meskipun dengan bahunya.
- Memukul atau mencoba memukul lawan.
- Mendorong lawan.
Tendangan bebas langsung juga dapat diberikan kepada tim lawan, jika seseorang pemain melakukan pelanggaran sebagai berikut :
- Memegang lawan.
- Meludah pada lawan.
- Melakukan sliding tackle dalam rangka mencoba merebut bola ketika bola sedang dimainkan/dikuasai oleh lawan. Kecuali untuk penjaga gawang didaerah pinaltinya sendiri dan dengan syarat ia tidak bermain dengan hati-hati, kasar atau menggunakan kekuatan yang berlebihan.
- Menyentuh lawan sebelumya, ketika berusaha menguasai bola.
- Memegang bola secara sengaja, kecuali dilakukan oleh penjaga gawang didaerah pinaltinya sendiri.
Tendangan bebas langsung dilakukan dari tempat dimana terjadinya pelanggaran.
Semua pelanggaran yang disebutkan diatas merupakan kumpulan pelanggaran yang diakumulasikan.
Tendangan Pinalti
Tendangan pinalti diberikan, jika seorang pemain telah melakukan pelanggaran didaerah pinaltinya sendiri, tidak peduli dimana posisi bola, tetapi asalkan bola dalam permainan atau bola hidup.
Tendangan Bebas Tidak Langsung
Tendangan bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, jika seorang penjaga gawang telah melakukan salah satu pelanggaran dibawah ini :
- Setelah melepaskan bola dari tangannya, ia menerima kembali dari rekan tim (dengan kaki/tangan), sebelum melewati garis tengah atau sebelum dimainkan atau belum disentuh oleh pemain lawan.
- Menyentuh atau menguasai bola dengan tangannya, dengan secara sengaja dikembalikan kepadanya oleh rekan tim (back pass).
- Menyentuh atau menguasai bola dengan tangannya, setelah ia menerima bola langsung dari tendangan kedalam yang dilakukan oleh rekan tim.
- Menyentuh atau menguasai bola dengan tangannya atau kaki, lebih dari empat detik.
Tendangan bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, dilakukan ditempat terjadinya pelanggaran, jika menurut pendapat wasit seorang pemain:
- Bermain dengan cara yang membahayakan.
- Dengan cara sengaja menghalang-halangi gerakan pemain lawan tanpa ada bola padanya (yang dimaksud bola tidak dalam jarak permainan).
- Mencegah penjaga gawang melepaskan bola dari tangannya.
- Melakukan pelanggaran lainnya yang tidak disebutkan sebelumnya pada Peraturan No.12, yang mana permainan dihentikan untuk memberi peringatan atau mengeluarkan seorang pemain.
Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, dari tempat dimana terjadinya pelanggaran. Kecuali, terjadi didalam daerah pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti ditempat yang terdekat dimana pelanggaran terjadi.
Sangsi Disiplin
Kartu kuning dan kartu merah hanya dapat ditunjukkan kepada para pemain atau para (pemain) cadangan.
Para wasit memiliki kekuasaan untuk memutuskan sangsi disiplin kepada para pemain dari sejak ia masuk lapangan sampai meninggalkan lapangan setelah isyarat peluit akhir.
Pelanggaran Yang Diperingatkan
Seorang pemain diperingatkan dan menunjukkan kartu kuning, jika ia melakukan pelanggaran-pelanggaran sebagai berikut :
- Bersalah karena melakukan tindakan yang tidak sportif.
- Memperlihatkan perbedaan pendapatnya dengan melontarkan perkataan atau aksi yang tidak baik.
- Tetap melanggar Peraturan Permainan.
- Memperlambat atau mengulur-ulur waktu pada saat memulai kembali permainan.
- Tidak mengikuti perintah untuk menjaga jarak yang ditentukan ketika dilakukan tendangan sudut, tendangan kedalam, tendangan bebas atau tendangan gawang.
- Masuk atau kembali ke lapangan tanpa ijin wasit atau melanggar prosedur pergantian pemain.
- Secara sengaja meninggalkan lapangan tanpa ijin dari wasit.
Untuk setiap pelanggaran, dan kepada lawan akan diberikan tendangan bebas tidak langsung, dilakukan ditempat dimana terjadinya pelanggaran tersebut. Jika pelanggaran ini terjadi didalam daerah pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti pada tempat yang terdekat dimana terjadinya pelanggaran tersebut dan selain itu kepada pemain itu diberikan peringatan dengan menunjukkan kartu kuning.
Pelanggaran Yang Dapat Menyebabkan Pemain Dikeluarkan
Seorang pemain atau pemain cadangan dikeluarkan dengan menunjukkan kartu merah, jika ia melakukan salah satu pelanggaran sebagai berikut :
- Pemain bermain sangat kasar.
- Pemain melakukan tindakan kasar.
- Meludah pada lawan atau orang lain.
- Menghalangi lawan untuk mencetak gol atau kesempatan mencetak gol dengan sengaja memegang bola dengan cara yang tidak diperkenankan dalam peraturan (hal ini tidak berlaku kepada penjaga gawang didalam daerah pinaltinya sendiri).
- Mengagalkan pemain lawan yang berkesempatan menciptakan gol dengan bergerak maju kedepan menuju ke arah gawang pemain tersebut. Dengan melakukan tindakan pelanggaran yang dapat dikenai hukuman melalui tendangan bebas atau tendangan pinalti.
- Mengeluarkan kata-kata yang sifatnya menghina atau kata-kata caci-maki.
- Menerima peringatan (Kartu Kuning) kedua didalam pertandingan yang sama.
Keputusan Dan Penegasan
Jika permainan dihentikan untuk sementara karena pemain melakukan pelanggaran No.6 atau No.7, tanpa melakukan pelanggaran peraturan lainnya, maka permainan dimulai kembali dengan tendangan bebas tidak langsung yang diberikan kepada tim lawan dan dilakukan ditempat dimana pelanggaran awal terjadi. Jika pelanggaran ini terjadi didalam daerah pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti pada tempat yang terdekat dimana pelanggaran terakhir terjadi.
Keputusan – Keputusan
1. Seorang pemain yang dikeluarkan oleh wasit (send off) tidak dapat ikut kembali kepermainan yang sedang berjalan, maupun duduk dibangku pemain cadangan dan harus meninggalkan sekitar lapangan. Pemain cadangan dapat masuk ke lapangan dua menit setelah rekan timnya dikeluarkan, kecuali tercipta gol oleh lawannya sebelum masa dua menitnya berakhir, dan pemain secara sah telah diijinkan oleh pencatat waktu. Dalam hal ini ditetapkan aturan sebagai berikut :
- Jika dalam permainan terdapat 5 pemain melawan 4 pemain dan tim dengan jumlah pemain yang lebih besar mencetak gol, maka tim yang hanya dengan 4 pemain dapat memasukkan pemain kelimanya.
- Jika kedua tim bermain dengan 4 pemain dan terjadi gol, maka kedua tim tetap bermain dengan jumlah yang sama.
- Jika dalam pertandingan dimana terdapat 5 pemain bermain melawan 3 pemain, atau 4 pemain melawan 3 pemain dan tim dengan jumlah pemain yang lebih besar mencetak gol, maka tim dengan 3 orang pemain dapat menambah hanya satu orang pemain lagi.
- Jika kedua tim bermain dengan 3 pemain dan terjadi gol, maka kedua tim tetap dengan jumlah pemain yang sama.
- Jika tim yang mencetak gol adalah salah satu dari tim dengan pemain yang lebih sedikit, maka permainan diteruskan tanpa menambah jumlah pemain.
2. Tergantung pada peraturan 12.
Pemain boleh sodorkan/operkan bola ke penjaga sendiri dengan kepala (sundulan pada bola dengan kepala), dengan dada atau lutut dan cara lain, asalkan bola telah melewati garis tengah (lapangan) atau telah menyentuh/disentuh atau dimainkan oleh pemain lawan. Tetapi, jika menurut pendapat wasit, pemain sengaja melakukan tipuan ketika bola dalam permainan menghindari peraturan ini, pemain itu bersalah, berkelakuan tidak sportif. Pemain diberikan peringatan dan menunjukkan kartu kuning, dan tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan dilaksanakan dari tempat di mana pelanggaran terjadi dalam kondisi seperti itu, tidak ada hubungannya apakah penjaga gawang kemudian menyentuh bola dengan tangannya atau tidak.
Pelanggaran yang dilakukan pemain dalam usaha untuk menghindar dari ketentuan dan makna dari peraturan 12.
3. Menyerang yang dapat membahayakan keselamatan lawannya, harus diberikan sangsi sebagai pemain sangat kasar (must be sanctioned as serious foul play).
4. Tiap tindakan pura-pura di dalam lapangan adalah berniat menipu wasit, harus diberikan sangsi sebagai kelakuan tidak sportif (must be sanctioned as unsporting behaviour).
5. Pemain yang melepaskan baju kaos/shirt ketika merayakan suatu gol, harus diberikan peringatan untuk kelakuan tidak sportif (must be caution for unsporting behaviour).

Demikian Peraturan Dan Perwasitan Permainan Futsal yang bisa saya Share semoga bermanfaat, komentar, kritik maupun saran dari sobat blogger selalu saya tunggu untuk perbaikan tulisan pada blog ini terima kasih.